Rabu, 28 Mac 2012
Majlis Pelancaran Program Pintar TM 2012
Pelancaran Program ini akan diadakan pada 31 mac 2012, dirasmikan oleh YB Dato' Seri Dr.Zamry Bin Abdul Kadir, Menteri Besar Perak.Bertempat di Dewan Sri Chenderiang.
Lagu Tema:
Sekolah Sukan Tunku Mahkota Ismail (SSTMI) terus unggul dan sekaligus membuktikan kecemerlangan sukan dan akademik menjadi matlamat utama apabila berjaya mencapai kelulusan 100 peratus dalam peperiksaan Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) 2011 yang telah diumumkan keputusannya hari ini.
Seramai 80 orang calon terdiri daripada atlet pelajar berlainan jenis sukan telah menduduki peperiksaan SPMpada tahun lalu. Berbekalkan azam, semangat serta persediaan awal oleh semua pihak termasuk guru-guru, kakitangan dan warga sekolah akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan.
Pencapaian tersebut membuktikan bahawa atlet pelajar SSTMI mampu berjaya dan cemerlang dalam bidang sukan dan akademik meskipun terpaksa membahagikan masa yang terhad dengan latihan, pertandingan dan waktu pembelajaran.
Walaupun berbagai kemajuan yang diraih, pada 1948 konflik antara Dassler bersaudara berakibat pada pecahnya perusahaan mereka. Adi Dassler menjalankan sendiri perusahaan, mengambil nama kecilnya “Adi” dan mengkombinasikannya dengan potongan nama belakangnya sehingga menjadi “adidas”, ia pun mendafarkan logo 3 strip sebagai trademark dari adidas. Sedangkan saudaranya Rudolph berpindah ke bagian lain dari kota itu dan mendirikan perusahaan olahraga miliknya sendiri, Puma.
Pada tahun 1971 Muhammad Ali dan Joe Frazier yang menjadi icon olahraga tinju pada saat itu, sudah menggunakan produk adidas. Pada Olimpiade Munich 1972 1.164 dari 1.490 atlet internasional menggunakan adidas. Sehingga pada tahun 70-an adidas mencapai masa jayanya.
Setelah krisis pada awal 80-an, terutama karena berjayanya Nike di pasar internasional, adidas berhasil mengembalikan pamornya pada tahun 1986 ketika Run D.M.C, sebuah grup rap dari New York, membuat lagu yang berjudul “My Adidas”, dan sekaligus mempopulerkan sepatu adidas yang mereka pakai tanpa menggunakan tali. Hal tersebut menjadi gaya tersendiri yang banyak ditiru oleh fans-fans mereka.
Pada dekade 90-an terutama di AS dan Eropa berkembang pikiran bahwa generasi muda cenderung menghindari apapun yang orang tua mereka pakai, termasuk dalam urusan sepatu. Mereka menghindari pemakaian nike dan reebok, yang dulu dipakai oleh orang tua mereka. Sehingga barang-barang produksi adidas (sepatu, jaket,…) yang sudah berumur 20 tahun-pun tiba-tiba menjadi barang koleksi yang mahal harganya dan dicari-cari oleh banyak orang (coba deh liat-liat barang adidas vintage di ebay). Hal ini pun dimanfaatkan oleh adidas untuk memproduksi dan mengeluarkan kembali (re-issue) beberapa model sepatu populernya (seperti adidas rom, rekord, athen, dublin,..). Hal ini mengangkat status adidas itu sendiri, dari sekedar produk olahraga menjadi semacam lambang gaya hidup yang baru.
Langgan:
Catatan (Atom)